kode cheat curang menang winning eleven ps2

Sabtu, 19 Maret 2011

kode cheat curang menang winning eleven ps2

kode Cheat winning eleven
kode Cheat winning eleven
ketika Lemparan jauh
sewaktu Bola out
tekan L2+R2+(A,A,K,SE,L)
untuk cheat Wasit Sabar pencet cheatnya ketika
Loding kick off
R2,R1,L2.L1,SEL
fungsi cheat Supporter lebih banyak
waktu untuk menekan cheat Loading kick off
A,A,A,R1,R1,L2,SE,L,L,L
fungsi cheat Vitalitas nambah
waktu menekannya Loding formasi
SEL3x,K,K,SI,R2,R1,L2,L1,SE,Ll,K,SI
cheat Semangat tinggi
waktu Loding kick off
Ll2,L1,K,K,SE,SE,Ll,L
6.Lari lebih cepat
Bawa bola
L,K,SI,R1,R2,L2,Ll,Ll,SI
7.Tendangan keras
Bola mati
K,K,K,K,K,L,K,L,K,L,K,L,L
8.Cidera dan sembuh
Pemain keluar
L2+L1,SE,L,SE,L,SE
9.Akurasi plus
Loding formasi
K,A,K,A,K,A,K,A
10.Tackling maut
Bola mati
SEL,A,L,A,L
11.Wasit buta
Loading kick off
KI,K,KA,KI,K,KA,KI,K,KA
12.GK lemah
Loding kick off
SEL+L1,KA,KA,KA,KA,SE,SE
13.Bola berat
Bola mati
SEL+A,B,K,K,L,A,A
14.Blank layar
Loading free kick
90%
R1+L1
15.Heading kuat
Cornel
K,A,SEL+SE,K,K,SE
16.Tendangan gledeg
Bawa bola
R2+K,K,K,A,A,RI,LI,K,K
17.Icon fress
Loading formasi
R2+SE
18.No penalty
loading freekick
A,A,A,B,K,L,SEL
19.Tendangan kipper gol
free kick
K,A,SI
20. Banana shot corner kick
nu nyepak kudu si beckam, pirlo jeung delpiero
L, belokeun ka arah gawang….pokona mah jajal wae ku sia.
Keterangan :
SI : Silang
SE : Segitiga
K ; Kotak
L : lingkaran
SEL : selec
A : atas
B : bawah
KI : kiri
KA : kanan
Koma (,) : tekan tombol bergantian
Plus (+) : tekan tombol bersamaan
untuk yang di cetak tebal tekan jangan d lepas
kode cheat curang menang winning eleven ps2


Strategi Winning Eleven / Pro Evolution Soccer 2011di dalam WE ato PES, ada menu yang digunakan untuk mengatur strategi tim kita. Komputer sudah memberikannya secara deafult, tapi jika kita merasa strategi tersebut kurang cocok, maka kita bisa mengubahnya dan mengatur agar strategi yang ada sesuai dengan tipe permainan kita.
Langkah-langkahnya yaitu:
- pada menu formation, pilih set tactics -> change game plan (based on PES)
- akan ada 4 tempat untuk setrategi yang masing-masing diwakili oleh hotkey
- atur strategi apa saja yang akan kita gunakan pada tim kita
- mulai permainan, dan gunakan setrateginya dengan menekan hotkey
penjelasan:
dengan menggunakan fitur ini, kita akan lebih mudah dalam melakukan penyerangan. Sebagai contoh, kita bermain dengan mengandalkan kedua sayap kita. Nah, dengan mengaktifkan left side / right side attack, maka pemain akan menyesuaikan pola ini sehingga mereka akan berusaha mencari posisi yang dirasa dapat mendukung strategi ini. Begitupun jika kita menerapkan strategi CB overlap…ini akan membuat CB kita ikut membantu penyerangan begitu ada celah kosong.
How to use it?
Kita cukup menekan hotkey yang mewakili tiap-tiap strategi (L2+O, L2+X, L2+/\, L2+kotak)
Jika merasa terlalu rumit, maka setrategi ini bisa di set menjadi otomatis (dengan menekan /\), sehingga pengontrolan sepenuhnya dilakukan oleh komputer atau diubah menjadi semi-auto, dimana kita hanya diberikan kontrol penuh hanya pada satu strategi saja, sedangkan 3 lainnya komputer yang menangani.
Fungsi dari masing-masing strategi:
Centre attack
Serangan akan dibangun dari tengah. Cocok untuk tim dengan striker berkecepatan tinggi dan dribling yang baik.
Right / left side attack
Serangan dibangun dari sisi kanan/kiri. Bagi tim yang memiliki pemain sayap tangguh dan crossing yang akurat, strategi ini cocok untuk digunakan.
Opposite side attack
Serangan akan dibangun dari sisi yang berlawanan. Jika suka menerapkan long pass dan membuka ruang, strategi ini bisa digunakan.
Change side
Bertukar posisi. Pemain akan secara otomatis menggantikan posisi pemain lain. Dengan demikian, pemain kita tidak akan terlalu terpaku pada posisi utama mereka dan akan bergerak lebih leluasa. Disarankan bagi tim-tim dengan pemain berstamina tinggi.
CB overlap
Bek akan bergerak maju membantu serangan. Bagi pemain dengan tipe fast attack, ini bisa sangat berguna.
Pressure
Tim kita akan berusaha menekan permaian tim lawan…diterapkan bila kita sudah memimpin.
Counter attack
Serangan balik. Pemain kita (terutama striker) akan berusaha mencari daerah kosong untuk menerima umpan terobosan.
Offside trap
Everybody knows about this…:)
Strategi plan A/B
Digunakan bagi mereka yang memiliki banyak formasi andalan. Dengan mengatur formasi alternatif pada plan A maupun plan B, tim akan dengan mudah melakukan perubahan formasi.
Tips:
Berdasarkan cara maen gw, beberapa tim cocok dengan strategi seperti ini:
- Barca : centre, right, left side attack, n pressure.
- MU: right,left side attack, CB overlap, counter attack
- Milan : centre, right, left side attack, n change side
- Inter : right, left side attack, CB overlap, offside trap
- Chelsea : centre, right, left side attack, n counter attack
- Liverpool : right, left side attack, counter attack, n change side
Mungkin segini dulu dari gw..buat temen-temen yang mau ngasih tambahan atau nanya-nanya, dipersilahkan…
Strategi Winning Eleven / Pro Evolution Soccer 2011


winning eleven 2011
Dribble di winning Eleven 2011
Ketika bola ada di kaki pemain anda, tekan R1 + L1 + L2 secara bersamaan. Dan hasilnya, pemain anda pun akan jatuh secara tiba-tiba. Hal ini bisa anda gunakan untuk melakukan diving saat bermain Winning Eleven 2011. Caranya, ketika pemain anda sedikit disentuh oleh pemain lawan maka tinggal anda tekan ketika tombol tersebut untuk melakukan diving. Namun, melakukan diving yang benar ini cukup sulit karena jika kita tidak benar dalam melakukan diving maka wasit akan memberikan kartu kuning, bahkan kartu merah. Oleh karena itu, sering-seringlah berlatih sehingga anda dapat melakukan diving yang benar di winning eleven 2011 sehingga tidak terdeteksi bahwa anda melakukan diving oleh wasit.
Walaupun begitu, diving ini tentu bukan cara bermain yang sehat. Oleh karena itu jauhilah diving ini agar meningkatkan sportifitas dan professionalitas permainan winning eleven 2011 anda. Lakukan diving sesedikit mungkin, atau melakukan diving hanya untuk iseng ataupun hiburan semata. Jangan membuat diving menjadi kebiasaan.
Free kick di Winning eleven 2011
trick freekick jarak <25m ane
-pemain harus gaya tendangan freekicknya seperti totti
-jika freekick sebelah kanan otomatis sudut sempit gawang ada di sebelah kiri dan sebaliknya jika freekick sebelah kiri otomatis sudut sempit gawang ada di sebelah kanan
-jika freekick sebelah kanan harus pemain yang berkaki kanan, jika freekick sebelah kiri harus pemain yang berkaki kiri
-trus pas freekick ganti jadi yang freekick yang ada temen ngopernya, arah pemain yang ngoper harus kearah sudut sempit gawang
- trus L1+X setelah bola teroper ke penendang tekan kotak setengah atau 3/4 bar
tendangan ini sangat akurat, saya biasa menggunakan riise, adriano, totti untuk ini
Trick2 Dribble yg bisa di bilang uda UMUM
Cross Over 1 : sambil berlari tekan L1 dua kali. Dalam we 2010, cross over lebih efektif daripada versi sebelumnya. Jika Anda dapat menemukan waktu yang tepat, Anda dapat melewati bek hanya menggunakan cross over, tanpa mengubah arah.
Cross Over 2 : sambil berlari L2 tekan dua kali. Efektif untuk mengubah kaki pemain yang menggiring bola kaki sehingga bek lawan tidak dapat merebut bola dengan gampang.
Side Drag : ketika anda pemain dalam posisi diam, hanya tekan atas atau bawah. Pemain akan terus melakukan gerakan side drag sampai Anda memberikan perintah lain.
Tricky Feint 1 : ketika Anda pemain dalam posisi diam, tahan R1 + tekan ke atas (atau bawah) dua kali. Anda tidak boleh terus R1 jika Anda sangat yakin bahwa pemain dalam posisi diam. Tetapi untuk memastikan bahwa ia bekerja, saya sarankan tekan dan tahan R1. Untuk membuat posisi pemain diam, ada 3 alternatif, yaitu : lepaskan atau jangan tekan tombol d-pad, tekan R1, dan tekan R2. Favorit saya adalah dengan menekan R1, sebab pemain akan berhenti, tanpa mengubah arah.
Tricky Feint 2 : ketika anda pemain dalam posisi diam, tahan R1 + tekan ke atas kemudian ke bawah (lakukan dengan cepat) atau tahan R1 + tekan ke bawah lalu naik (lakukan dengan cepat). Teknik ini juga disebut Matthew Feint.
Mencungkil Bola : sambil berlari + tekan kiri lalu kanan (lakukan dengan cepat). Anda akan mengangkat bola melewati pemain.
Drag-Back : ketika Anda pemain dalam posisi diam, tahan R1 + tekan dua kali tombol back (tahan R1 + tekan tombol kiri dua kali)
Drag-Back n Go : ketika Anda pemain dalam posisi diam, tahan R1 + tekan dua kali tombol back (tahan R1 + tekan tombol kiri dua kali) lalu tekan (atas + kanan) atau (bawah + kanan)
Flip-flap : sambil berjalan (jangan tekan R1) tekan atas + kanan kemudian ke bawah + kanan atau anda dapat menekan ke bawah + kanan kemudian naik + benar, tergantung pada posisi pemain bertahan. Anda harus melakukannya dengan cepat.
Marseille Roulette : Untuk melakukan ini, hanya putar analog kiri 360 derajat, searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam.
Beberapa pemain seperti Messi atau Cristiano Ronaldo memiliki gerakan-gerakan yang menjadi ciri khas mereka. Contoh jika Anda mengubah arah 90 derajat, Messi atau Cristiano Ronaldo melakukan gerakan yang berbeda dengan pemain lain. Rata-rata gerakan ini sesuai dengan ciri khas mereka pada saat beraksi di lapangan hijau.
Tips Kiper 1 on 1 dengan Lawan
tips untuk menghadapi pemain 1 one 1 dengan kiper menggunakan segitiga dan R2… biasanya saat 1 on 1 kiper kita sering digantung atau lengser maka biasanya gw menggunakan tombol segita untuk mempersempit ruang secukupnya kemudian pas penyerang ancang2 shoting gw tekan R2… efektif kalo dalam kotak penalti namun saat jarak penyerang menendang agak sedikit jauh trik ini agak lemah karena menekan tombol R2 saat shoot akan membuat kipper memuntahkan bola bukan menangkapnya… ingat sesekali menekan segitiga dan tombol R2… boleh juga bersamaan… selamat mencoba…
Trick Pagar Betis Maju saat Free Kick :
Tahan segitiga+lingkaran sesaat sblm pemain lawan menendang bola.
Trick Tendangan Salto
Banyak yang masih bingung bagaimana sich cara melakukan tendangan salto itu, ada yang bilang bisa tapi kebetulan, dari salah satu pengunjung setia blog saya ini, dan dia pengan tahu bagaimana caranya… caranya gampang banget koq…,
asal ada syarat yang harus kamu penuhun dulu, gak banyak koq syaratnya, cuma 2 doank
1. pemain kamu harus mempunyai technique 85 an ke atas, tapi semakin tinggi techniquenya maka semakin seringlah pemain tersebut berusaha menendang salto ketika mendapatkan crossing dari kawan, saran saya coba saja pemain yang punya technique sekitar 90 an keatas..
2. terakhir salto yang bagus hanya bisa dilakukan bila kita mendapatkan crossing bola yang lebih rendah, jadi jika kalian memberi umpan kepada teman kalian yang ada di kotak penalti dengan umpan crossing tinggi ( yakni tombol R2+O) maka sampai techniquenya 95 keatas pun gak akan di salto ama pemain tersebut, karena rentan dan amat beresiko, pasti akan di header ama pemain tersebut, kalaupun di salto pasti saltonya jelek (tidak sempurna), jadi gunakan crossing rendah saja yakni dengan menekan tombol R2+O2x, pasti bakal disalto dech, karena intinya tendangan salto adalah tendangan dadakan, kalau pake crossing tinggi ya…bukan dadakan lagi namanya, tapi tawuran..hahaha.. maaf keceplosan.
Nah kalau kalian sudah malakukan 2 syarat diatas, maka tombol ampuh saltonya tidak lain tidak bukan adalah … (Tekan Kotak + Arah Atas)..
inilah kenapa kita sering kebetulan saja mengeluarkan tendangan salto, karena para gamers itu seringkali lupa dengan tombol arah atas ini, mungkin karena terlalu enjoy dengan pertandingan itu sendiri, dan pas ngeluarinnya pasti secara tidak sengaja kepencet gitu, jadi hasilnya pun kurang maksimal.
Super Goalkeeper/ biar kiper gak kebobolan di winning eleven 2011
kita tahu bahwa goalkeper atau penjaga adalah pertahanan terakhir dalam permainan sepak bola, bagitu juga dengan di pes ini, penjaga gawang sangat berperan besar akan kemenangan suatu tim, banyak yang bilang kalau penjaga gawang di pro evolution soccer itu payah dan blo’on tidak seperti di winning eleven. Sebenarnya pendapat mreka itu salah besar, bahkan di pes inilah semua penjaga gawang dari setiap tim bisa menjadi super goalkeeper yang sulit ditembus serta dapat membuat frustasi para pemain depan lawan untuk mencetak gol, tentu saja semua ini bisa terjadi jika kita tahu caranya, mau tahu caranya??,
ini dia rahasianya: “tombol L1 dan segitiga”, pasti sudah banyak yang tahu kalau segitiga fungsinya untuk mengendalikan penjaga gawang, tapi untuk apa L1??, kalian pasti tahu sendiri kalau sudah mencobanya. Tetapi masih ada lagi rahasianya, jadi bukan hanya menekan tombol saja.
1. pada waktu menu player setting, full kan semua bar pada ‘conf. cursor’ dan ‘on’ kan ‘GK cursor’ yang tadinya off,
2. masuk ke formation setting, lalu pilih menu individual, klik goalkeeper kamu lalu muncul menu lagi, pilih defend kemudian pilih high., perlu diingat, lakukan hal ini setiap kamu berganti formasi, karena setiap kamu berganti formasi settingannya akan kembali ke awal lagi.
3. ubah warna strategy display menjadi hijau atau biru(penting)
itulah tadi tricknya, namun jangan terlalu berharap kepada trick ini, karena trick ini hanya memperkecil kemungkinan lawan mencetak gol dari 50% menjadi 5% saja. Jangan lupa juga dengan defender kalian, karena kiper tanpa defender adalah kombinasi yang buruk.
Tips Menangi Duel Bola
* Pertama, untuk memenangkan duel udara, kalian bisa menggunakan 4 opsi sesuai kemampuan pemain kalian :
1. dengan tombol R2+X atau +Kotak, ini cocok untuk merebut bola dengan mudah menggunakan pemain yang mempunyai body balance yang mumpuni plus technique yang diatas rata-rata agar duel yang kalian lakukan lebih efektif.. duel dengan tombol R2 ini dapat menghemat stamina kaliandan mngurangi presentase pelanggaran yang terjadi dalam merebut bola, namun jika lawan kalian menggunakan speed, maka kalian akan kalah dalam duel dengan memalukan(tipe permainan zone marking)
2. dengan tombol X, tekan aja berkali-kali untuk mendapatkan bola dengan mudah kalian bisa menggunakan pemain siapa saja khususnya pemaindengan sdeep yang bagus, soalnya ini yang paling gampang, untuk perebutan bola secara brutal, kalian bisa tambahin dengan tombol R1, Tapi awas stamina kalian, kalo stamina pemain-pemain kalian dah habis dan pemain -pemain lawan masih lumayan staminanya, kalian bisa menjadi sasaran empuk lawan kalian, karena pemain-pemain kalian sudah seperti zombie yang mau pensiun… hahaha(ndagel sorry) ini adalah tipe permainan man-marking.
3. dengan tombol Kotak, ini jika lawan kalian sangat susah direbut, seperti bolanya tidak mau lepas dari kaki lawan kalian,, sangat menyebalkan memang apalagi tombol X pun tidak ada gunanya, biasanya lawan kalian menggunakan tombol R2 serta keahlian dribble accuracy dari pemain mereka, cocok untuk digunakan oleh pemain kita yang punya defence, speed dan technique yang diatas rata-rata, kalian bisa tambahkan tombol R1 untuk mempercapat proses duel dan mendapatkan bola, tapi seketika setelah itu lansung umpan bola untuk menghindari bola direbut kembali, karena dengan tombol R2, pemain lawan bisa dengan mudah mendapatkan bola kembali secara ajaib,..waspadalah-waspadalah…(bang napi)
4. Ini yang terakhir, yakni menggunakan tombol L1+X/kotak, ini adalah yang paling efektif dalam perebutan bola jika kalian menggunakan pemain yang mampunyai body balance yang diatas rata-rata, semisal drogba,,, kalian bisa seperti belut di barisan pertahanan lawan kalian…namun waspada jika lawan menggunakan tombol Kotak, karena kadang-kadang tombol kotak bisa menjadi ancaman sewaktu-waktu, tapi tidak begitu berbahaya, apalagi jika kalian mempunyai body balance yang luar biasa.
* Untuk Duel Udara kalian bisa menggunakan tombol L1+X/Kotak, jika kurang efektif tambahkan tombol R2 untuk memperbesar presentase kemenangan duel udara kalian.. dan tentu saja harus dengan menggunakan pemain kalian yang punya tinggi , header stats serta jump stats yang bagus…
BECOME LEGEND
1. untuk memilih nationality… kamu boleh aja pilih sesuka kamu … kamu penegnnya jadi pemain negara mana… yang jelas gak ada indonesia… gue juga mau kalo ada negara indonesiannya… sapa yang g mau coba membela negaranya sendiri… gue saranin pilih aja spanyol yang habis baru-baru ini menang FIFA WORLD CUP 2010.. ato portugal.. ato prancis… brasil juga lumayan… kenapa yang gue saranin cuma beberapa negara doank , khan kita tahu masih ada argentina , belanda, italy, ato inggris… karena spanyol, portugal, brasil dan prancis pumya materia pemain muda yang dah bagus… pemain tua buat apa,, kalo pas ntar piala dunia pensiun ya gak ada gunanya juga khan…
2. selanjutnya untuk memilih posisi dimana kamu bermain, pilih WF (wing forward) sebagai posisi utama… karena cuma WF saja yang ability nya menggiurkan .. apalagi kalo levelnya top player… untuk posisi kedua dan ketiga terserah kalian… bisa SS, C,F AMF, ato SMF dll..
3. untuk selanjutnya seperti player name, basic setting kamu isi aja sesukamu lah… tapi untuk appereance gue saranin pilih copy appereance aja, jangan langsung appereance,, kenapa …karena ada beberapa pemain yang mempunya special hairstyle yang kagak ada di appereance menu…. gue saranin pilih pemain jepang yang namanya Takagi.. dia punya shaggy hairstyle… biar stylist gitu pemain kamu ntar.. masa’ kumus- kumus…. ato pemain dari yunani namanya ninis … dia punya gothic hairstyle… kalo mau yang agak njeprak-njeprak(sorry bahasanya),, maklum wong suroboyo…kalian biasa pilih pemain sunderland namanya gordon(penjaga gawang)… yang lainnya bisa kalian cari sendiri, masih banyak banget koq..
4. untuk selanjutnya yakni special ability kalian gue saranin pilih outside curve ato 1 on 1 finish ato playmaker.. karena langka banget didapetinnya ntar pas akhir-akhir musim….
5. untuk outside curve nya kalian pilih aja early peak ato earlylasting… sama aja…. karena ini cuma grafik acuan saja .. gak banyak berpengaruh…
6. untuk selanjutnya player model… pertama-tama kalian pilih aja yang speednya bnyak … aku lupa type nya no. berapa… ntar kaloseiring dengan berjalannya waktu speed kalian dah 90 an … ubah ke yang technique nya paling banyak, untuk Fk acc, ama shot technique kamu…. ato yang power nya paling banyak .. kalo kamu suka maen body…tapi jangan kaget kalo shot power km ikut naik …. karena namanya juga power.. semua ability kamu yang berbau power pun juga ikut naik…
7. kalo sudah pilih level game kamu … dan untuk kamera pas kamu main ntar… gua saranin pake kamera wide aja… jadi kamera become legend nya kamu ganti normal aj…
Akhirnya beres deh… perburuan kamu tuk jadi pemain terbaik dunia kaya c.ronaldo ato messi… pun dimulai… bahka menjadi sebuah legenda seperti Maradona ato Pele ato juga Zico…
Untuk selanjutnya , cuma beberapa tips dari saya…
* Pas kamu main melebarlah ke sayap karena kamu WF…. dan jangan terlalu dipaksa kalo kamu kalah body dengan defender lawan… pindah aja ke sisi yang laen … misal kamu dari sisi nkanan buntu…. coba dari sisi kiri… kalo masih buntu aj pintar pintar aj dech nyari peluang dari sisi tengah… ya jangan dipaksa… bisa stresss ntar khan ability kamu masih kurang banget… sadar dikit diri dong .. kalo masih pengen menag aja… km skip aja… kalo masih kalah aj setelah diskip ,,, kamu keluar aja ke top menu dan kamu ulangi lagi men skip pertandingan kim tadi.. pasti … ntar menang dech malah skor terbaik lah… kalah tapi cuman 1-0 gt..
* bermainlah dengan rasa senang… jangan marah ato emosi… yang sabar.. kalo tidak yang tadinya gol bisa gak jadi dech… pokoknya tetap tenang dan konsentrasi… tapi yang santai..
* jika ada salah satu pemain depanmu menggiring bola semisal amf smf ato cf km,,, kamu bisa lari ke depan… kayak overlaping gitu… dan nyari posisi yang bebas,,, lalu minta… INGAT… jangan meminta bola kalau defender kamu sedang membawa bola ato menghadapi serangan lawan… ujung-ujungnya nanti blunder… biarkan timmu bermain seperti seharusnya dulu …kalo ada peluang terlihat… langsung serbu…
Cara menghadapi Pemain Skill Tinggi
cara efektif untuk menghentikan lawan2 dengan skil excellent kayak messi dkk adalah berlari disampingnya kira 1 yard dengan sekali-kali menekan tombol X untuk presing…. tapi biasakan untuk memotong pergerakannya tanpa menekan tombol x hanya R1 karena kalo si doi tiba2 belok atau melakukan tricky dribling pemain kita tidak ketinggalan…
nih cara butuh timming super alias harus pas buanget… kalo pas kita pressing tuh bintang (messi dkk) pas lagi narik kaos ushakan bola yang didribling pas kembali kekakinya potong dengan tekling… ini mujarab kalo lawan mengandalkan speed… tapi kalo tiba2 lawan berubah arah paling2 diganjar freekick tanpa kartu sejauh ini berhasil buat gw…
saran ane kalo defend itu lebih baik menahan laju bola bukan berusaha merebutnya karena kalo kita terus berusaha merebut dan ngga dapet2 maka team kita akan frustasi dan akan berantakan mainnya… ball position adalah kunci untuk menaikan awarness team kita…
semoga membantu…
Tips Tambahan Freekick 99% Gol
Meskipun ini adalah cara curang (cheats), tapi bolehlah sekedar info.
Caranya: pilih penendang (usahakan penendang memiliki freekick accurasi diatas 80), kemudian tekan tombol start, lalu pilih player setting, geser kursormu menjadi “assisted”, artinya biarlah CPU yang mengambil alih, lihatlah CPU mencetak skor untukmu. Setelah goal, geser kembali kursormu seperti semula (bisa unassisted ataupun semi-assisted,sesuai seleramu).
Kondisi yang harus terpenuhi adalah jarak ideal <30m (saya anjurkan lebih dekat lagi, karena ada kemungkinan CPU akan mengumpan bukan menembak langsung).
Bila freekick taker-nya adalah pemain sekelas Del Piero yang memiliki specialisasi bola- bola mati dan kondisi (form) sedang baik (atau bahkan on fire), presentase goalnya bahkan mencapai 99,9%
Tips Mengumpan ke Daerah Kosong
Sangat efektif mengumpan ke pemain yang mempunyai kemampuan lari yang cepat (top speed + acceleration) macam david suazo atau eto’o.
Berbeda dengan umpan segitiga yang hanya bisa melewati satu pemain, maka kita gunakan manual pass (analog: right stick).
Caranya:
umpan dengan rigt stick kedepan (lihat area yang kosong) lihat timming, maka pemain yang terdekat dengan bola (kecuali pengumpan) akan beradu sprint dengan bek atau bahkan kiper lawan. Cara ini bisa diaplikasikan di tengah lapangan maupun sisi lapangan, lihat sikon!
Untuk user yang gemar bermain dengan gaya sayap, tempatkan satu winger dengan defensive low (atur di game plan) agar ketika counter attack, pemain ini bisa langsung merespon dan menang posisi.
Caranya tekan L1 + right stick + arah kemana area yang dimaksudkan.
Bila sudah sangat terbiasa, menggunakan manual pass bisa dijadikan senjata andalan.
Selamat mencoba…
Tambahan Tips Free Kick   Pilih pemain yang benar2 mempunyai skil mumpuni dalam urusan shooting.
kriteria yang harus di miliki adalah Shoot Power,Shoot Accuracy,Free Kick Accuracy dan juga Curve.
Semakin tinggi Curve si pemain maka efek bola lengkungnya semakin tajam atau kita kenal dengan Banana Kick.
(ex: Gerrard,Lampard,Henry,Beckham,Totti,Pirlo,Firman Utina dan Ihmed Sofyan,heheheee…)
Ini trik saat free kick yang biasa ane pake buat bikin keder lawan main:
- Jarak kurang dr 20m.
Tekan O dengan power cukup seperempat bar saja,bisa gunakan arah kanan/kiri utk efek melengkung pd bola yang di tendang.
Alternatif lain bisa menggunakan []+R2 dengan power hampir setengah bar,INGAT hampir setengah bar!!!
- Jarak 21 sd 25m.
Tekan []+R2 power hingga setengah bar,sesaat setelah bola di tendang segera tekan Segi3 agar laju bola lebih Nggebess (kencang).
Tentunya kita tetap bisa menambahkan efek lengkung seperti penjelasan sebelumnya.
- Jarak 26 sd 32m.
Tekan []+R1 power hingga setengah bar atau lebih sedikit,sama halnya dengan sebelumnya,sesaat setelah bola di tendang segera tekan Segi3 agar laju bola lebih kencang dan bertenaga.
Rahasia Free kick ini sebenarnya terletak dari feel kita saat akan mengeksekusi.
Karena itu sering2lah berlatih,seperti kakek moyang bilang “more practice more advance!!”
Selamat berlatih dan jadilah Free Kicker yang handal..


playstation 2 trik and taktik we
  1. Setting manual pada saat Diminta merubah Formasi
  2. Ganti pemain yang sudah Panah Nunduk atau Putih
  3. Jadikan Kapten bila ada pemain yang Performance panah warna Biru supaya lebih agrasif dan responsible tinggi.
  4. jangan merubah formasi yang ada, atau biasanya para gamer merubah dan mengedit posisi dari masing2 pemain,sebenarnya itu tidak perlu karena sudah settingan dari KONAMI.
  5. Setting  secara otomatis saja .
  6. Untuk menghadapi tim tangguh seperti Barcelona, ACMilan,Chelsea, R Madrid lakukan dengan tenang saat main ,dan lakukan zona pressure bila kehilangan bola, main dari kaki kekaki bila menguasai bola,
  7. khusus bek center. gunakan tombol X+ R1+ L2 untuk menghalau dan memprotect musuh , dengan tombol itu striker musuh pasti kewalahan dan putus asa yang akhirnya bola bisa direbut oleh bek,dan apabila musuh melakukan crossing tetap gunakan tombol L2, untuk Blocking dan good tackling.
  8. Gunakan R2 untuk Keep Handling bola pada saat Dribling. tapi jangan lupa Cursor juga digunakan untuk mengecoh serta menghindari dari rebutan bek atau musuh.
  9. mungkin semua gamer dan hobbies Winning eleven  famillier menggunakan R1 untuk lari cepat.
  10. L2 ini banyak fungsinya, bisa digunakan untuk merebut bola, menghalau atau block bola, auto tackling, Ngadu body, dan pastinya Zona Pressure.
  11. Pada saat sendiri sedang mendapat bola dan musuh didepan ,.coba  berhenti berlari  tekan terus tombol L2 dan gunakan Cursor Mundur 2 kali ,.secara Automatis anda akan melihat pemain  anda menarik  mundur bola dikakinya tersebut menghindar dan menjauhi musuh.
  12. untuk tombol tombol lainya gamer pasti sudah pada tau iya khan,..jadi tidak perlu ditulis disini,.




album ungu

Senin, 14 Maret 2011

Single yang memiliki judul “Sampai Kapanpun” yang dipopulerkan oleh Ungu ini ajib buat dinikmati lho.

Koleksi Download mp3 Ungu yang lain.

Semua Album Ungu

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Jumat, 11 Maret 2011

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

Mengenal Sejarah Sepak Bola

Banyak orang menyangka sepak bola lahir di Inggris. Ternyata sepak bola yang dimaksud itu sepak bola modern, namun sebelum itu termyata sepak bola telah ditemukan sejak 3000 tahun yang lalu di berbagai pelosok dunia dalam bentuk yang berbeda-beda.

Bola pernah ditemukan bukti-buktinya sebagai permainan para prajurit China sekitar abad ke 2 - 3 zaman pemerintahan Dinasty Han. Belakangan ditemukan juga bukti keberadaan sepak bola di Kyoto, Jepang. Di Indonesia, sepak bola pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda, perkembangannya pun menjadikan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi pada saat itu.

Kelahiran sepak bola modern memang lahir dari Inggris. Keberadaannya pun digunakan sebagai olah raga "perang". Saat itu ada semacam kepentingan pelampiasan antara Inggris dan Scotland. Satu bola diperebutkan dua kampung. Permainannya pun cenderung kasar dan brutal. Gak heran kalau akhirnya banyak makan korban. Ada kisah yang menyeramkan pula. Bahwa sepak bola kuno di timur Inggris bukan menggunakan bola, melainkan kepala musuh prajurit perang lawan. Dengan cara dan pola permainan seperti itu, maka sepak bola akhirnya dilarang oleh pemerintahan Inggris.

King Edward III tahun 1331 mengeluarkan aturan untuk menghentikan permainan brutal ini. Sementara di Scotland, King James 1 pada tahun 1424 memproklamirkan kepada semua pria untuk tidak main bola - "That na man play at the Fute-ball". Begitu pun seterusnya.

Sayangnya, sepak bola sudah sangat populer hingga tidak ada yang bisa menghentikan permainan ini di masyarakat. Pada tahun 1815 sebuah kampus ternama di Inggris, Eton College mencoba membuat aturan permainan sepak bola. Aturan ini berkembang dan diterapkan di banyak perguruan tinggi, dimodifikasi hingga dikenal dengan nama Cambridge Rules tahun 1848. Namun pada perkembangannya pun aturan ini terpilah menjadi dua aturan besar, yaitu aturan Rugby School dan aturan Cambridge. Yang membedakannya saat itu adalah bola yang boleh dipegang dan dibawa berlari.

Pada tanggal 26 October 1863, sebelas klub dan sekolah London mengirimkan perwakilannya untuk sebuah pertemuan di Freemanson's Tavern untuk mengkukuhkan satu peraturan mendasar untuk aturan permainan yang akan mereka mainkan. Dari pertemuan ini lah lahir The Football Association. Kekuatan kelompok ini makin solid hingga membuat gerah penggemar Rugby. Pada tanggal 8 Desember 1863 para rugger (sebutan untuk rugby) memutuskan untuk berpisah. Kini ada Rugby School dan The Football Association.

Pada tahun 1869, para anggota The Football Association (sering disebut Asscociation) mulai mengkukuhkan larangan memegang bola saat bermain. Ini adalah awal aturan hands-ball.

Charles Wreford Brown adalah pemainrugger handal, rugger adalah sebutan rugby muncul dari istilah slang mahasiswa di Oxford yang gemar memendekkan sebutan lalu diberi imbuhan di akhir "er" - rug + er = rugger. Suatu ketika Charles ditawarkan apakan dirinya ingin bermain rugger? Namun dirinya menolak dengan menyebukan bahwa dirinya lebih suka SOCCER (slang dari kata AsSOCiation). Sejak itulah sebutan soccer mulai sering dipakai.

Tahun 1888, William McGregor - pengurus klub Aston Villa mendekati 12 klub soccer yang ada untuk melakukan tanding rutin yang kemudian diberi nama English Football League. Kedua belas klub itu adalah :

- Accrington (Old Reds)
- Aston Villa
- Blackburn Rovers
- Bolton Wanderers
- Burnley
- Derby County
- Everton
- Notts County
- Preston North End
- Stoke City
- West Bromwich Albion
- Wolverhampton Wanderers

Kick-off pertama kalinya liga ini dimulai tanggal 8 September 1888

Sejak itu, saya baru menyadari bahwa FOOTBALL adalah sebutan resmi, sementara SOCCER digunakan sebagai sebutan in-formal.

Sejarah Sepak Bola

Asal muasal sejarah munculnya olahraga sepak bola masih mengundang perdebatan. Beberapa dokumen menjelaskan bahwa sepak bola lahir sejak masa Romawi, sebagian lagi menjelaskan sepak bola berasal dari tiongkok. FIFA sebagai badan sepak bola dunia secara resmi menyatakan bahwa sepak bola lahir dari daratan Cina yaitu berawal dari permainan masyarakat Cina abad ke-2 sampai dengan ke-3 SM. Olah raga ini saat itu dikenal dengan sebutan “tsu chu “.
Dalam salah satu dokumen militer menyebutkan, pada tahun 206 SM, pada masa pemerintahan Dinasti Tsin dan Han, masyarakat Cina telah memainkan bola yang disebut tsu chu. Tsu sendiri artinya “menerjang bola dengan kaki”. sedangkan chu, berarti “bola dari kulit dan ada isinya”. Permainan bola saat itu menggunakan bola yang terbuat dari kulit binatang, dengan aturan menendang dan menggiring dan memasukkanya ke sebuah jaring yang dibentangkan diantara dua tiang.
Versi sejarah kuno tentang sepak bola yang lain datangnya dari negeri Jepang, sejak abad ke-8, masyarakat disana telah mengenal permainan bola. Masyarakat disana menyebutnya dengan: Kemari. Sedangkan bola yang dipergunakan adalah kulit kijang namun ditengahnya sudah lubang dan berisi udara.
Menurut Bill Muray, salah seorang sejarahwan sepak bola, dalam bukunya The World Game: A History of Soccer, permainan sepak bola sudah dikenal sejak awal Masehi. Pada saat itu, masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal teknik membawa dan menendang bola yang terbuat dari buntalan kain linen.
Sisi sejarah yang lain adalah di Yunani Purba juga mengenal sebuah permainan yang disebut episcuro, tidak lain adalah permainan menggunakan bola. Bukti sejarah ini tergambar pada relief-relief museum yang melukiskan anak muda memegang bola dan memainkannya dengan pahanya.
Sejarah sepak bola modern dan telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, asal muasalnya dari Inggris, yang dimainkan pada pertengahan abad ke-19 pada sekolah-sekolah. Tahun 1857 beridiri klub sepak bola pertama di dunia, yaitu: Sheffield Football Club. Klub ini adalah asosiasi sekolah yang menekuni permainan sepak bola.
Pada tahun 1863, berdiri asosiasi sepak bola Inggris, yang bernama Football Association (FA). Badan ini yang mengeluarkan peraturan permainan sepak bola, sehingga sepak bola menjadi lebih teratur, terorganisir, dan enak untuk dinikmati penonton.
Selanjutnya tahun 1886 terbentuk lagi badan yang mengeluarkan peraturan sepak bola modern se dunia, yaitu: International Football Association Board (IFAB). IFAB dibentuk oleh FA Inggris dengan Scottish Football Association, Football Association of Wales, dan Irish Football Association di Manchester, Inggris.
Sejarah sepak bola semakin teruji hingga saat ini IFAB merupakan badan yang mengeluarkan berbagai peraturan pada permainan sepak bola, baik tentang teknik permainan, syarat dan tugas wasit, bahkan sampai transfer perpindahan pemain.

SEJARAH POLRI BRIMOB

05. Sejarah Polri

        Polri telah dihadapkan pada tugas-tugas yang unik dan kompleks. Selain menata keamanan dan ketertiban masyarakat di masa perang, Polri juga terlibat langsung dalam pertempuran melawan penjajah dan berbagai operasi militer bersama-sama satuan angkatan bersenjata yang lain. Kondisi seperti ini dilakukan oleh Polri karena Polri lahir sebagai satu-satunya satuan bersenjata yang relatif lebih lengkap.
        Hanya 4 hari setelah kemerdekaan, tepatnya tanggal 21 Agustus 1945, secara tegas pasukan Polisi segara memproklamasikan diri sebagai Pasukan Polisi Republik Indonesia dipimpin oleh inspektur Kelas I (Letnan Satu) Polisi Mochammad Jassin di Surabaya, langkah awal yang dilakukan selain mengadakan pembersihan dan pelucutan senjata terhadap tentara Jepang yang kalah perang, juga membangkitkan semangat moral dan patriotik seluruh rakyat maupun satuan-satuan bersenjata yang sedang dilanda depresi dan kekalahan perang yang panjang.
        Tanggal 29 September 1945 tentara sekutu yang didalamnya juga terdapat ribuan tentara Belanda menyerbu Indonesia dengan dalih ingin melucuti tentara Jepang. Pada kenyataannya pasukan sekutu tersebut justru ingin membantu Belanda menjajah kembali Indonesia. Oleh karena itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesia pun terjadi dimana-mana. Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai “Pertempuran Surabaya“. Tanggal itu kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun diperingati oleh bangsa Indonesia.
        Pertempuran 10 Nopember 1945 di Surabaya menjadi sangat penting dalam sejarah Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat Indonesia gugur, tetapi lebih dari itu karena semangat heroiknya mampu menggetarkan dunia dan PBB akan ekstensi bangsa dan negara Indonesia di mata dunia. Andil pasukan Polisi dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat ketika itu pun sangat besar dalam menciptakan keamanan dan ketertiban di dalam negeri, Polri juga sudah banyak disibukkan oleh berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI & TII, PRRI, PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK.
        Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang ditempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan Polisi, termasuk Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).

Sejarah Polri Dari Masa Kemasa

Sejarah Polri 

Setelah proklamasi kemerdekaan, pemerintah membentuk Jawatan Kepolisian Negara yang berada di bawah Departemen Luar Negeri. Pada 1 Juli 1946, kepolisian kemudian ditempatkan secara langsung di bawah tanggung jawab Perdana Menteri agar kepolisian menjadi alat negara yang independen dan bebas dari pengaruh politik pihak lain. Kepolisian Negara kemudian dimiliterisasikan dan diintegrasikan sebagai bagian dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kelembagaan kepolisian memperoleh kembali independensinya pada masa reformasi. Meskipun status Polri telah banyak mengalami perubahan, namun identitas Polri tetap tidak berubah, yakni sebagai alat negara penegak hukum.
Konsep lembaga kepolisian telah terdapat dalam tatanan negara sejak masa feodal. Dasar-dasar organisasi kepolisian modern mulai terbentuk pada masa kolonial, walaupun murni demi kepentingan penjajahan. Ketika Jepang menduduki Indonesia semua perangkat kepolisian dijadikan satu di bawah nama besar kepolisian. Pada masa itu pula, didirikan institusi pendidikan kepolisian.
 
Pra-Kolonial
Pada sekitar abad ke-7 hingga 15, kegiatan pengamanan dan pembinaan stabilitas Negara (pemolisian) sudah dikenal oleh masyarakat Nusantara. Walaupun bentuk dan sifat kegiatan pemolisian tersebut masih bernuansa tradisional.

Sriwijaya
Kerajaan ini tercatat sebagai kerajaan maritim terbesar yang pernah ada di Nusantara. Hal ini dibuktikan dengan armada lautnya yang kuat. Raja Sriwijaya memberlakukan suatu strategi pemolisian yang sesuai dengan kerajaan maritim, yakni pengamanan kawasan laut. Strateginya adalah merekrut para bajak laut Selat Malaka. Mereka dipekerjakan sebagai penjaga keamanan laut dan mengamankan aktifitas perniagaan kerajaan dari segala gangguan bajak laut lain yang tidak terikat kontrak dengan raja.

Majapahit
Perangkat alat pengamanan masyarakat yang diterapkan adalah bertipe ruler-apointed-police dalam bentuk pengawal pribadi raja. Nama perangkat kepolisian itu adalah Bhayangkara. Mahapatih Gajah Mada memimpin Bhayangkara sejak masih perwira muda hingga ia meninggal pada 1364. Penamaan Bhayangkara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti anti bahaya. Pada mulanya nama ini menggunakan huruf “A” di depannya, yakni Abhayangkara. Namun karena percakapan sehari-hari berangsur-angsur pengucapan “A”-nya hilang. Akhirnya, Abhayangkara berubah menjadi Bhayangkara.
Bhayangkara ialah pasukan darat yang melakukan fungsi pemolisian. Terdiri dari dua jenis, yakni Bhayangkara Andhika untuk menjaga keamanan kota dan Bhayangkara Lelana untuk menjaga keamanan daerah. Satuan ini beranggotakan 15 orang.

Sedangkan pada 1651, VOC mengangkat satu jabatan untuk mengamankan daerah di luar Batavia, yakni Landdrost. Untuk membantu tugas Landdrost dibentuklah Korps Marechaussee dibawah pimpinan seorang Letnan dari Maluku. Korps ini berpatroli di daerah penduduk pribumi. Adanya korps baru ini membuat tugas Landdrost semakin berkurang. Maka pada 1798 jabatan ini digabungkan dengan jabatan Balyuw dari Batavia. Sehingga lahir jabatan baru, yakni Balyuw der Staad Batavia & Drossaard der Bataviasche Ommelanden (Balyuw dari Kota Batavia dan Drossard dari daerah sekitarnya). Jabatan baru ini dibantu seorang Schout dalam tugas pengamanan.
 
 
Kolonial  
 
Masa VOC 
Sistem kepolisian pada masa VOC pertamakali dibuat oleh J. P. Coen. Dimaksudkan untuk mengantisipasi kedatangan pedagang Inggris yang berniat dagang di Batavia. Coen berpikir, apabila tidak ada satuan pengamanan kota di Batavia ketika Inggris datang dan berdagang, ada kemungkinan Inggris akan segera menyusun pemerintahan dagang sendiri yang “anti Batavia”. Maka, ditunjuklah Jan Steyns van Antwerpen sebagai Balyuw, yang berkekedudukan sebagai Opsir Justisi merangkap Kepala Polisi. Dibawah Balyuw terdapat Polisi Kota yang dibantu para Wijkmeesters, seorang wakil bernama Subtituut, dan empat pembantu (kemudian menjadi 44), bernama diefleyders atau kaffers (penjaga maling) yang biasanya berpakaian merah. Selain itu, dibawah Balyuw ada ratelwatcht (Penjaga Malam) yang dilengkapi kleper. Tugasnya adalah ronda malam dan membunyikan kleper-nya sebagai peringatan kepada warga agar selalu waspada dan berjaga-jaga akan tindak kejahatan.
 

Era Hindia Belanda

Hindia Belanda
Selain satuan kepolisian yang resmi dan umum, sepanjang abad 19 di Jawa terdapat pula Polisi Desa yang terdiri dari dua macam, yaitu yang resmi (Jagabaya) dan yang tak resmi (polisi masyarakat). Biasanya Polisi Desa berasal dari kalangan Jago, Jawara, Bromocorah, atau Jagabaya. Jago adalah suatu kombinasi antara polisi setempat dan orang kuat, berani, berbakat mistik di pedesaan atau penjahat. Dengan kata lain para lurah itu menggunakan cara “menangkap maling dengan maling”. Tugas dari Jagabaya adalah membantu Lurah dalam menjaga tata-tentram dan menangani masalah pencurian, pembunuhan, perkelahian, dll. Metode kerja yang dipakai untuk mengusut kasus kejahatan kala itu memakai cara kekerasan (penahanan, penggeledahan paksa, siksaaan, sanderaan terhadap diri, teman atau keluarga si penjahat yang dicurigai, dll).

Pada masa pemerintahan Herman Willem Daendels, di Batavia sering terjadi tindakan kriminal yang dilakukan oleh bekas prajurit Mataram. Kondisi demikian membuat Daendels memerintahkan untuk membentuk pasukan berkuda (Jayengsekar). Pasukan berkuda ini bertugas melakukan patroli keamanan di sekitar Batavia. Pasukan ini juga bertugas menjaga pertahanan dari kemungkinan serangan tentara Inggris.

Bentuk-bentuk kepolisian yang ada pada masa pemerintahan Hindia Belanda diantaranya adalah Algemenne Politie (Polisi Umum), Stadpolitie (Polisi Dewan), Gewapende Politie (Polisi Bersenjata), Veld Politie (Polisi Lapangan), Cultuur Politie (Polisi Perkebunan), dan Bestuur Politie (Polisi Pamong Praja). Sempat pula lembaga kepolisian menjadi Dienst der Algemene Politie yang secara struktural berada di bawah Pemerintahan Dalam Negeri (Departement van Binnenlandsch Bestuur). Sedangkan di daerah, kewenangan politik kepolisian ada di tangan residen. Para perwira polisi yang bertugas selaku kepala polisi lokal hanya menyandang wewenang teknis kepolisian (Technisch Leider).

Tahun 1811-1815 Inggris berhasil menguasai pulau Jawa di bawah pimpinan Sir Thomas Stanford Raffles. Pada masa ini sistem kepolisian mengalami perubahan yang cukup signifikan di mana dasar-dasar dan organisasi kepolisian di Indonesia mulai muncul lebih jelas apabila dibandingkan dengan masa sebelumnya. Melalui Regulation 1814 Raffles membagi Pulau Jawa menjadi beberapa distrik atau kabupaten yang dipimpin bupati. Tiap kabupaten dibagi lagi menjadi divisi atau kawedanaan yang dipimpin wedana. Dalam tiap-tiap kawedanaan inilah terdapat station of police, yakni kantor Mantri Polisi dan pegawai kepolisian. Sedangkan pada tingkat desa tugas polisi dijalankan Kepala Desa (Headman) dan dibantu Penjaga Malam (nachtwacht).

Setelah Belanda kembali menguasai Jawa pada 1815, keluarlah peraturan mengenai tugas kepolisian tahun 1819, yaitu Provisioneel Reglement op de Crimineele Rechtsvordering bij het Hooggerechtshof en de Raden van Justitie (peraturan kepolisian bagi bangsa Eropa) dan Reglement op de Administratie der Politie en de Crimineele en Civiele Rechtsvordering onder den Inlander in Nederlandsch Indie (peraturan kepolisian bagi masyarakat pribumi dan Timur Asing). Menurut peraturan ini, rechtspolitie bagi bangsa Eropa dilakukan dibawah pengawasan Pokrol Jenderal (pimpinan utama semua pegawai kepolisian) yang pelaksaannya dilakukan para Opsir Yustisi (pimpinan semua pegawai bawahan polisi). Sedangkan Rechtspolitie untuk kalangan pribumi dan Timur Asing diserahkan kepada Kepala Desa yang berada dibawah komando dan pengawasan dari wedana dan bupati daerahnya masing-masing.

Dalam rangka membentuk organisasi kepolisian yang rapi dan teratur maka pada 1911 diadakanlah reorganisasi kepolisian kota-kota besar (Batavia, Semarang, dan Surabaya) dengan cara mensistematis-kan struktur komando dan kepangkatan. Pemerintah juga membentuk korps polisi baru, yaitu Polisi Lapangan (Veldpolitie) yang termasuk dalam susunan Polisi Umum. Kehadiran Polisi Lapangan secara langsung telah menghapus adanya Polisi Bersenjata yang kerap melakukan teror dan tidak dapat merebut kepercayaan rakyat sebagai penjaga keamanan.

Korps baru ini bertugas menjaga keamanan, ketertiban, dan ketenteraman (Velligheid, Orde en Rust) di luar ibukota keresidenan dan kabupaten. Lalu, untuk menangani masalah reserse dan politik luar kota maka dibentuklah Dinas Reserse Daerah (Gewestelijke Recherche). Kedua satuan baru tersebut dibentuk pada 1920, tatkala kegiatan dan perlawanan politik kaum Bumiputra terhadap pemerintah Kolonial tengah berkembang. Polisi Lapangan memiliki sifat tugas preventif, sedangkan Polisi Dinas Reserse bertugas lebih represif (polisi kriminal). Sebagai Polisi Kriminal di luar kota, Dinas Reserse ini membutuhkan satu agen khusus yang bertugas mengumpulkan bahan-bahan tentang kegiatan politik dan perlawanan di daerahnya masing-masing. Maka dari itu, didirikanlah P.I.D, Politieke Inlichtingen Dienst (Badan Intelijen Polisi) pada Mei 1916.
 
Masa Pendudukan Jepang
Pada masa Pendudukan Jepang, bidang kepolisian disesuaikan dengan kepentingan pendudukan militer Jepang di Indonesia Pembagian sistem kepolisian sesuai dengan pembagian kepemimpinan militer yang terdiri atas tiga kawasan pemerintahan militer: Kawasan Jawa dan Madura yang merupakan daerah pemerintahan militer Angkatan Darat Jepang (Rikugun) ke-16, pusat badan kepolisian berada di Jakarta merangkap sebagai pusat kawasan kawasan militer tersebut.

Kawasan Sumatera dibawah kepemimpinan militer Angkatan Darat Jepang (Rikugun) ke-25, pusat kepolisiannya berada di Bukittinggi dan merupakan ibukota/pusat kawasan militernya.
Sedangkan untuk kawasan Indonesia Timur (Sulawesi, Maluku, Irian Barat, Kep. Sunda Kecil), pusat militer dan kepolisiannya bertempat di Makassar, dan untuk kawasan Kalimantan pusat militer dan kepolisiannya bertempat di Banjarmasin.

Pada masa Pendudukan Jepang, semua pegawai-pegawai polisi Belanda ditawan dan diganti dengan pegawai polisi bangsa Indonesia, genzu-min. Pemerintah militer Jepang pun meniadakan pembedaan kepolisian seperti yang terjadi pada masa kolonial Belanda (Polisi Perkebunan, Polisi Pangreh Praja, Polisi Lapangan, dll). Semua perangkat kepolisian dijadikan satu dibawah nama besar kepolisian atau Keisatsutai, khususnya untuk kawasan Jawa dan Madura.

Salah satu strategi yang dilakukan Jepang untuk menambah kekuatan militernya dalam perang, maka dibentuklah Tokubetsu Kaisatsu atau Polisi Istimewa (Polisi Bersenjata, cikal bakal dari Brigade Mobil, masa kini) pada setiap Syu (karesidenan) dan Koci (kabupaten) di Jawa dan Madura. Tokubetsu Kaisatsu dibentuk sebagai Pasukan Penggempur di bawah perintah Syu Chiang Butyo, yang pada setiap Karesidenan mempunyai jumlah anggota antara 60 hingga 150 orang.
 

Proklamasi Kemerdekaan

Hari-hari Pertama setelah Proklamasi
Proklamasi 17 Agustus 1945 merupakan tonggak bagi kemerdekaan Indonesia. Proses proklamasi yang berjalan cepat dan agak mendadak mengakibatkan reaksi yang beragam di kalangan masyarakat, pun demikian di kalangan kepolisian. Pada tanggal 19 Agustus 1945 anggota-anggota polisi di markas Tokubetsu Keisatsu Tai Semarang menurunkan bendera Hinomaru dan menggantinya dengan Sang Saka Merah Putih secara lancar dan tertib. Beberapa hari setelah peristiwa pengibaran tersebut, para anggota markas kepolisian Surabaya mengadakan pertemuan yang dipimpin oleh IP.1 M. Jassin dan PIK.1 Soetardjo yang menghasilkan keputusan bahwa para anggota kepolisian bersedia untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu, pada tanggal 21 Agustus empat keishi (komisaris polisi di tingkat Karesidenan) di Padang, yaitu Ahmadin Datuk Berbangso, Kaharudin Datuk Rangkayo Basa, R. Suleiman, dan Sulaiman Effendi setelah mendengar kabar proklamasi telah dikumandangkan langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengambil senjata agar tidak disalahgunakan oleh pihak Jepang. Sedangkan Polisi di ibukota Jakarta lebih belakangan dalam menyatakan bergabung secara resmi kepada republik dibanding dengan daerah lainnya pada pada tanggal 30 Agustus 1945, pernyataan bergabung ini dihasilkan setelah para pegawai polisi tersebut menyatakan bahwa mereka adalah pegawai Republik Indonesia dan tunduk kepada pimpinan nasional.


Terbentuknya Kepolisian

Pengangkatan R.S. Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Negara yang Pertama dan Terbentuknya Kepolisian Nasional Indonesia
Dalam rangka membentuk lembaga kepolisian yang terstruktur dan organisasional Presiden Soekarno menunjuk Raden Said Soekanto Cokrodiatmojo sebagai Kepala Kepolisian Negara RI atas saran dari Iwa Kusumasumantri dan Mr. Sartono. Penunjukan ini dilakukan dalam sidang kabinet pada tanggal 29 September 1945 tanpa sepengetahuan dirinya.

Pengangkatan Soekanto sebagai Kepala Kepolisian Negara merupakan langkah awal pembentukan kepolisian nasional yang integratif. Hal ini terlihat dari upaya untuk menyatukan satuan-satuan polisi di daerah yang mandiri dan tanpa koordinasi setelah kemerdekaan dalam Kepolisian Negara RI. Sejak peresmiannya, Kepolisian Negara memikul tanggungjawab keamanan yang berat karena tentara nasional belum dibentuk secara resmi.

Pertempuran 10 November di Surabaya

Pertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya diawali oleh ultimatum Mayor Jenderal Mansergh, Panglima Tentara Darat Sekutu di Jawa Timur, yang memerintahkan rakyat Surabaya untuk menyerahkan senjata yang mereka miliki. Ultimatum ini menimbulkan kemarahan rakyat Surabaya karena dianggap menghina dan merendahkan martabat bangsa Indonesia. Setelah mengadakan pertemuan guna menindaklanjuti ultimatum tersebut, Pada tanggal 9 November 1945, Gubernur Suryo berpidato agar seluruh rakyat Jawa Timur bersiap-siap mengangkat senjata untuk menghadapi agresi Inggris.

Keesokan harinya pertempuran pun pecah, segenap lapisan masyarakat, polisi, TKR, pemuda, dan pelajar bahu membahu melakukan perlawanan. Walaupun perbedaan kekuatan dengan tentara sekutu sangat besar namun itu tidak menyurutkan semangat tempur rakyat Surabaya dan kota Surabaya berhasil dipertahankan selama 21 hari.
 
Jawatan Kepolisian Pindah ke Purwokerto
Pada awal tahun 1946 Jakarta sudah sepenuh- nya dikuasai oleh Sekutu. Atas pertimbangan situasi yang demikian gentingnya, ditambah dengan kenyataan bahwa Jakarta sudah sepenuhnya diduduki Sekutu, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta beserta Menteri Pertahanan Amir Sjarifudin pindah ke Yogyakarta pada tanggal 4 Januari 1946. Dan sejak saat itu Yogyakarta ditetapkan sebagai Ibukota Republik Indonesia. Selanjutnya kantor-kantor pemerintahan lainnya juga memindahkan tempatnya dari Jakarta. Kementrian Dalam negeri termasuk Kepolisian Negara RI merupakan salah satu yang turut berpindah tempat. Purwokerto dipilih sebagai tempat baru kantor Kementrian Dalam Negeri. Sedangkan Kantor Kepolisian Jakarta Raya dipindahkan ke Subang.
 
Pembentukan Mobiele Brigade (Mobrig)
Salah satu langkah yang ditempuh dalam rangka reorganisasi Jawatan Kepolisian Negara di Purwokerto adalah menyeragamkan nama, susunan kepangkatan, tugas, dan cara kerja dari Pasukan Kepolisian yang berada di tiap karesidenan. Salah satu yang dilakukan adalah membentuk Mobiele Brigade (Mobbrig) pada tanggal 14 November 1946.

Pada awalnya Pembentukan Mobbrig tidak memerlukan penambahan pegawai karena anggota-anggotanya cukup diambil dan dipilih dari para anggota kepolisian yang ada, yang sehat, muda, dan sedapat mungkin belum berkeluarga. Tujuan dari dibentuknya Mobbrig adalah tersusunnya pasukan-pasukan kecil sebagai inti dari kepolisian yang kuat persenjataannya dengan mobilitas tinggi.
 
Penghimpunan Anggota Kepolisian dalam P3RI
Perasaan senasib dan sepenanggungan di antara sesama warga kepolisian memunculkan keinginan untuk mewadahi seluruh warga kepolisian dalam satu organisasi. Keinginan itu diwujudkan dengan pembentukan Persatuan Pegawai Polisi Republik Indonesia (P3RI) di Madiun pada 12 Mei 1946. Tujuan didirikannya organisasi ini adalah dalam rangka memper- satukan berbagai organisasi perjuangan kepolisian di berbagai daerah seperti Angkatan Muda Polisi RI (AMPRI) Yogyakarta, Pemuda Polisi RI (PPRI) Kediri, Barisan Polisi Istimewa (BPI) Solo, Persatuan Sekerja Polisi (PSP) Purwokerto, dan Ikatan Buruh Polisi Republik Indonesia (IBPRI) Bojonegoro.
 
 
Revolusi
 
Agresi Militer Belanda I
Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan Agresi Militer dan mulai merebut tempat-tempat penting yang ada di Jawa dan Sumatera, karena dua tempat ini adalah yang secara de facto diakui sebagai wilayah RI. Adanya Agresi Militer ini menyebabkan terganggunya keamanan sehingga Polisi RI juga dikerahkan di garis depan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Tidak berapa lama kemudian Belanda mendapat desakan dari berbagai pihak untuk menghentikan agresinya. Sekutu Belanda (Amerika, Inggris), PBB, India, serta Australia mendesak agar dilakukan gencatan senjata. Gencatan senjata dilakukan pada 4 Agustus 1946. Untuk membantu perundingan Indonesia - Belanda dibentuk Komisi Tiga Negara (Belgia, Australia, Amerika). Setelah Persetujuan Renville tanggal 17 Januari 1948, terciptalah Garis Van Mook. Di sekitar garis tersebut terdapat Polisi Keamanan yang mengawasi bila terjadi pelanggaran. Dengan terjadinya Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948, maka berakhirlah masa tugas Polisi Keamanan di sekitar garis tersebut.
 
Militerisasi Polisi
Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan Pertahanan Negara melalui aturan No. 112 memasukkan Kepolisian Negara sebagian atau seluruhnya menjadi kesatuan tentara. Polisi dianggap perlu menjadi bagian dari militer dalam rangka mempertahankan negara RI dari rongrongan Belanda. Fungsi ketentaraan ini dijalankan oleh Korps Mobile Brigade yang membantu perjuangan tentara melawan agresi Belanda.
 
Perlawan terhadap Agresi Militer I di Daerah-daerah

Sumatera Timur
Pada tanggal 21 Juli 1947, pasukan Belanda menyerang kedudukan pasukan RI di Medan Barat dan Medan Utara. Hari berikutnya, Belanda berhasil menembus ke Medan Timur. Belanda juga berhasil menduduki Tebing-tinggi dan Pematang Siantar. Pasukan Mobbrig terpaksa mundur karena kalah persenjataan namun mereka melakukan serangan balasan ke Pematang Siantar bersama pasukan TNI dan laskar-laskar perjuangan.

Parapat
Pasukan Mobbrig Resimen I Brigade XI yang dipimpin Mayor Kadiran juga turut berjuang di Parapat untuk menahan laju pasukan Belanda yang akan menuju Tapanuli. Di Parapat pasukan Mobbrig bahu membahu bersama penduduk setempat untuk membuat halang-rintang untuk menyulitkan gerak maju pasukan musuh. Namun dalam pertempuran pasukan MB mengalami kekalahan karena persenjataan Belanda yang lebih lengkap.

Palembang
Dalam rangka menahan pasukan Belanda masuk lebih jauh ke dalam Palembang pasukan Mobbrig melakukan perlawanan di daerah Modong. Pada pertempuran tersebut pasukan Mobbrig berhasil membakar sebuah kapal Belanda, namun tentara Belanda berhasil menghancurkan kantor Polisi Modong.

Jawa Barat
Jawa Barat merupakan salah satu wilayah yang banyak terjadi pertempuran pada saat Agresi Belanda I. Beberapa daerah yang menjadi medan pertempuran diantaranya Karawang, Cirebon, Indramayu, Sukabumi, Bandung Utara, dan Bandung Selatan. Pada setiap pertempuran pasukan Polisi selalu turut berjuang melawan tentarasampai titik darah penghabisan.

Jawa Tengah
Jawa Tengah tidak luput dari incaran serangan pasukan Belanda, beberapa daerah yang menjadi incaran belanda diantaranya Pekalongan dan Banyumas. Pada penyerangan ini Belanda berhasil menekan pasukan Polisi namun mereka tidak gentar, bersama para pemuda setempat mereka terus melakukan perlawanan dengan sengit dan pantang menyerah.

Jawa Timur
Jawa Timur juga menjadi area pertempuran yang sengit antara pasukan Belanda dengan pejuang RI. Beberapa daerah yang menjadi medan pertempuran diantaranya Malang, Mojokerto, Madura, dan Bondowoso. Pasukan Polisi kembali mengadakan perlawanan sepeti di daerah lainnya dengan persenjataan seadanya namun bersama dengan pemuda setempat mereka terus melakukan perlawanan terhadap agresi Belanda.

Pembentukan Polisi Keamanan (PK)
Setelah perundingan Renville, dibentuklah satuan Polisi Keamanan yang berfungsi untuk menjaga keamanan di sepanjang garis demarkasi. Beberapa tugas mereka adalah :
 
  • mencegah masuknya mata-mata musuh ke daerah RI
  • mencegah adanya bahan-bahan makanan dan ternak ke daerah musuh
  • membasmi kejahatan dalam bentuk perampokan di sekitar daerah status quo karena sering dimanfaatkan  
  • mengawal para pembesar RI dan KTN yang hendak meninjau keadaan di sekitar status quo.    
  • perampok untuk melakukan kejahat an di daerah RI 
  
Jawatan Kepolisian Pindah ke Yogyakarta
Seiring dengan makin gentingnya situasi kemanan nasional dan didudukinya Purwokerto oleh pasukan Belanda, markas pusat kepolisian dipindahkan ke Yogyakarta. Terhitung sejak tanggal 1 Desember 1947 Jawatan Kepolisian Negara secara resmi ditetapkan berkedudukan di Yogyakarta dan berkantor di bawah satu atap dengan Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta di Jalan Reksobayan. 
 
Menumpas Pemberontakan PKI Madiun 1948
Perjanjian Renville menimbulkan adanya pertentangan politik yang cukup sengit akibat perbedaan pandangan di antara kelompok- kelompok politik mengenai perjanjian itu karena dianggap banyak merugikan pihak RI. Beberapa partai pun menarik diri dari kabinet diantaranya Masyumi dan PNI. Lalu ketegangan politik ini disusul dengan mundurnya Amir Syariffudin sebagai Perdana Menteri lalu dia mendirikan Front Demokrasi Rakyat. Pada perkembangan selanjutnya Amir Syarifudin bertemu dengan gembong PKI, Muso, yang baru saja kembali dari Uni Soviet. Mereka lalu memproklamirkan berdirinya Republik Sovyet Madiun. Karena dianggap sebagai bentuk penghianatan terhadap republik maka dilakukan penumpasan terhadap pemberontakan ini.

Kepolisian Negara juga ikut serta dalam memberantas pemberontakan PKI Madiun. Kepala Polisi komisariat Jawa Timur memerintahkan Komandan Mobbrig Besar Jawa Timur Komisaris Polisi 1 M. Jasin membentuk pasukan. Tanggal 30 September 1948 pasukan Mobbrig Polisi menyerbu Madiun. Sekitar pukul 14.00 pasukan Mobbrig sudah memasuki kota Madiun dari arah timur, sedangkan pasukan Siliwangi dari arah barat. Sekalipun kota Madiun berhasil dikuasai operasi Mobrig tetap dilanjutkan untuk membersihkan sisa-sisa pemberontak yang telah melarikan diri ke arah Ponorogo. Dalam pengejaran pemberontak di Ponorogo, Musso berhasil ditembak mati.
 
Agresi Militer Belanda II
Pada tanggal 19 Desember 1949 Belanda melancarkan agresinya yang ke-2 dengan menyerang ibukota yang pada waktu itu ada di Yogyakarta. Dalam waktu singkat, Belanda berhasil menguasai Pangkalan Udara Maguwo serta kota. Tidak hanya Yogya, Belanda juga menyerang daerah lain yang menjadi teritorial RI. Di Yogya Mobbrig ikut menyerang tentara Belanda yang akan masuk ke dalam kota dan puncaknya dalam serangan umum 1 Maret Mobbrig ikut terlibat aktif di dalam penyerangan tersebut.

Organisasi Kepolisian Selama Agresi Militer II
Setelah Yogyakarta berhasil diduduki oleh pasukan Belanda, polisi bersama alat negara lainnya meninggalkan kota. Di luar kota berpusat Pemerintahan Militer di bawah pimpinan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang dibantu oleh Staf Kemanan yang terdiri dari Jaksa Agung Tentara sebagai Kepala Staf, KKN dan Komandan Korps Polisi Militer Jawa masing-masing sebagai Wakil Kepala I dan II.
 
Sejak tanggal 15 Mei 1949, pemerintahan ini mempunyai suatu alat kepolisian dengan nama Polisi Pemerintahan Militer (PPM) yang terbentuk dari penggabungan Polisi Negara dan CPM. Dalam tiap-tiap komando distrik militer (KDM) dibentuk detasemen yang menangani bagian kriminal, dokumentasi, keuangan, dan perlengkapan. Pimpinan dalam daerah ini dipegang oleh KDM, sedangkan komandan detasemen ialah pegawai polisi atau anggota CPM dengan pangkat paling tinggi. 
 
Demokrasi Parlementer
Sesuai Dengan perjanjian KMB, Indonesia diharuskan mengganti sistem ketatanegaraan nya menjadi bentuk federal yang terdiri dari negara-negara bagian maka Republik Indonesia pun berdiri dan UUD 1945 dianggap tidak berlaku lagi karena tidak sesuai dengan prinsip negara federal.
 
Wilayah RIS sendiri terdiri atas Negara Republik Indonesia, Negara Indoneisa Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, daerah Jawa Tengah, Daerah Bangka, Belitung, Riau, Dayak Besar, Banjar, Kalimantan Tenggara, Kalimantan Timur, dan daerah Istimewa Kalimantan Barat. 
 
Pada tanggal 16 Desember 1949 di Yogyakarta Ir. Soekrano dipilih sebagai Presiden RIS, Moh. Hatta menjadi perdana Menteri, dan Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) IX sebagai Koordinator Keamanan yang memegang kekuasaan tertinggi atas kepolisian dan institusi kemiliteran, sedangkan sebagai wakilnya diangkat Kepala Kepolisian Negara R.S. Soekanto yang menangani tanggung jawab kepolisian. 
 
Kisah Mangil dan Kawan-kawan
Salah satu hasil dari KMB adalah berpindahnya kembali ibukota Negara ke Jakarta, dari sebelumnya berada di Yogyakarta. Pada tanggal 28 Desember 1949, Presdien RIS, Soekarno, kembali ke Jakarta dengan kawalan ketat pasukan pengawal presiden. Di dalam rombongan itu turut dibawa Bendera Pusaka yang dikibarkan tepat setelah pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945 dan dijahit sendiri oleh Ibu Fatmawati Soekarno menjelang proklamasi.

Rombongan presiden beserta Bendera Pusaka itu dibawa dengan pengawalan pasukan yang dipimpin oleh Ajun Inspektur Polisi (AIP) Mangil Martowijoyo. Anak buah Mangil (anggota polisi Pasukan Pengawal Presiden) yang mengawal rombongan itu adalah Rasmad, Didi Kardi, Sudiyo, Prihatin, Ali Slamet, R. Ramelan, Oding Suhendar, Sudiman, Suharjo, Sukanda, Mohammad Enoh, Ebat, Sumaria Miharja, Karnadi, dan Tupon.
 
Pembenahan Organisasi dalam Sistem yang Berubah
Berubahnya bentuk Negara Indonesia dari kesatuan ke federal mempengaruhi perubahan struktur dan organisasi kepolisian Negara. Kepolisian yang sejak masa revolusi didesain sebagai kepolisian yang sentralistik dan integratif mendadak berubah menjadi kepolisian federal. Perubahan ini mengakibatkan reorganisasi dalam tubuh kepolisian RIS dimana terjadi banyak tumpang tindih kewenangan karena perubahan ke bentuk negara federal.
 
Permasalahan bertambah karena negara- negara bagian dalam RIS memiliki alat-alat kepolisian sendiri—yang sudah ada sejak Negara bagian itu dibentuk oleh Belanda— dengan nama Polisi Negara. Sedangkan daerah bagian pada umumnya menggunakan tenaga polisi dari pemerintah federal yang diperbantukan pada masing-masing daerah itu. Polisi RIS sendiri bernaung dibawah Jawatan kepolisian Indonesia dan kemudian menerima peleburan dari kepolisian-kepolsian yang menyatakan diri bergabung dengan Jawatan kepolisian Indonesia Pusat. Adanya dualisme kepolisian ini memunculkan persepsi bahwa keberadaan mereka tidak dalam satu atap dan masing-masing beridiri sendiri tanpa adanya koordinasi yang jelas. Hal ini membuat R.S. Soekanto kesulitan untuk melakukan upaya menentukan status, fungsi, dan peranan kepolisian secara jelas.

Meski banyak rintangan dan kesulitan yang menghadang, usaha-usaha untuk membangun Jawatan kepolisian RIS yang sesuai dengan keppres No. 22 tahun 1950 terus dilakukan. Dalam menghadapi situasi keamanan yang belum stabil, sangat diperlukan sebuah kepolisian yang sentralistik di bidang kebijaksanaan teknis maupun administrasi. Melalaui Penetapan Perdana Menteri No. 3 tanggal 27 Januari 1950 pimpinan kepolisian diserahkan kepada Menteri pertahanan dengan maksud memusatkan pimpinan kepolisian dan ketentaraan dalam satu atap.

Sementara itu, dualisme antara polisi RIS dengan polisi Negara-negara bagian yang menyangkut soal status, tugas, dan organisasi berusaha dihilangkan. Berdasarkan penetapan Perdana Menteri RIS No. 1/PM/1950 dibentuk Komisi kepolisian dengan tugas utama menyususn dalam waktu singkat rencana UU Kepolisian yang mengatur organisasi, tugas, dan kewajibannya serta hubungan Jawatan Kepolisian RIS dengan kepolisian Negara- negara bagian sesuai dengan UUD RIS .
 
Menuju Polisi Negara Kesatuan
Dalam upaya untuk mengatasi permasalahan di dalam kepolisian, Pada tanggal 6 Juni 1950 tercapai suatu kesepakatan antara pemerintah RIS (yang juga mewakili pemerintah NIT dan NST) dengan pemerintah RI untuk menciptakan Jawatan Kepolisian di bawah satu pimpinan dengan nama Jawatan Kepolisian Indonesia. Sebagai realisasinya, empat unsur kepolisian yang ada yaitu Kepolisian RIS, Kepolisian RI, Kepolisian NIT, dan Kepolisian NST dilebur menjadi satu dengan identitas sebagai Jawatan Kepolisian Indonesia.

Esoknya, tanggal 7 Juni 1950, Presiden RIS mengeluarkan Ketetapan No. 150 yang mengangkat R.S. Soekanto sebagai Kepala Jawatan Kepolisian Indonesia dan R. Soemarto (sebelumnya Kepala Kepolisian RI) sebagai Kepala Muda Jawatan Kepolisian Indonesia. Tugas utama dari duet Soekanto-Soemarto adalah melaksanakan peleburan organisasi kepolisian yang ada menjadi Jawatan Kepolisian Indonesia. Sejak saat itulah Jawatan Kepolisian memasuki fase baru sebagai badan kepolisian Negara kesatuan Republik Indonesia.
 
Menumpas Kaum Separatis
Selama masa Republik Indonesia Serikat berdiri, banyak terjadi gerkan separatis yang dilakukan oleh tokoh-tokoh Negara bagian buatan belanda. Mereka ber-tentangan dengan kelompok yang menghendaki terciptanya bentuk Negara kesatuan. Gerakan-gerakan ini pada gilirannya mengancam keutuhan bangsa, oleh karena itu kepolisian Indonesia turut menyumbang tenaga untuk menumpasnya demi keutuhan bangsa dan Negara Indonesia.

Beberapa gerakan tersebut diantaranya ialah:

Angkatan Perang Ratu Adil
APRA dibentuk Pada akhir 1949 dipimpin oleh seorang perwira KNIL yang bernama Raymond Westerling. Anggotanya terdiri dari serdadu Belanda yang melakukan desersi dan para anggota KNIL yang frustrasi dengan masa depan mereka lantaran Indonesia dan Belanda mencapai kesepakatan politik. Westerling juga bekerjasama dengan tokoh-tokoh Negara Pasundan yang hendak mempertahankan eksistensi Negara itu. Sebenarnya, gerakan APRA adalah bagian dari skenario yang disusun Sultan Hamid II, seorang menteri Negara dalam Kabinet RIS, untuk menyerang sidang kabinet dan membunuh tokoh-tokoh nasional seperti Menteri Pertahanan Sri Sultan HB IX, Sekjen Kementerian Pertahanan Ali Budiarjo, dan Kepala Staf Angkatan Perang T.B. Simatupang. Namun upaya ini, berhasil digagalkan karena telah tercium oleh aparat intelijen.
 
Pemberontakan ini dimulai dengan serangan pasukan APRA di kota bandung pada dinihari tanggal 23 Januari 1950. Serangan-serangan yang dilakukan sangat membabi-buta, mereka menembaki siapa saja yang mereka temukan di jalan, terutama para anggota TNI dan kepolisian.

Hari itu juga bantuan dari Jakarta segera datang. Dengan dukungan dari pasukan Mobbrig yang dikomandani oleh Komisaris Polisi tingkat II Sucipto Yudodiharjo. Datangnya bala bantuan itu membuat pasukan APRA mundur dan terpaksa meninggalkan bandung. Tokoh-tokoh yang terlibat pun segera ditangkap.

Bersamaan dengan munculnya pembeontakan APRA, di Jakarta terjadi kekacauan yang diakibat kan oleh ulah gerombolan bersenjata Mat Item yang ternyata ada hubungan dengan APRA. Namun gerombolan ini dapat ditumpas dengan cepat oleh Komandan Mobbrig Pusat Mohamad Jasin yang melakukan penggerebekan ke basis-basis kekuatan germbolan Mat Item dan membangun pos-pos pertahanan di daerah pinggiran Jakarta seperti Ciputat, Ciledug, Cengkareng, Cilincing, Cipinang, Pulogadung, Kramatjati, dan Kedunghalang.
 
Gerakan Andi Azis
Pemberontakan Andi Azis bermula ketika misi keamanan dari pemerintah RIS ke Sulawesi Selatan dihalang-halangi oleh pasukan Andi Azis. Misi ini bertujuan untuk mencegah timbulnya kerusuhan antara golongan yang menghendaki peleburan NIT ke RI dengan golongan yang tetap mempertahankan NIT sebagai Negara bagian tersendiri (dipimpin oleh Soumokil). Andi Azis, seorang perwira KNIL yang loyal kepada Soumokil, dihasut untuk melancarkan pemberontakan di Makassar. Maka pada tanggal 5 April 1950 Andi Azis dengan dibantu oleh prajurit KNIL menyerang dan menawan Panglima Teritorium Indonesia Timur Letkol. Mokoginta, selain mereka juga menyerbu pasukan TNI yang berada di sekitar Makassar.
 
Pemerintah kemudian memberi ultimatum kepada Andi Azis agar menyerahkan diri dalam waktu 4x24 jam. Ia sebenarnya hendak mematuhi ultimatum ini, namun atas desakan Soumokil ia urung memenuhinya. Presiden lantas menyatakan Andi Azis adalah pemberontak yang mesti segera ditumpas. Dalam menumpas pemberontakan ini, Kesatuan Mobbrig mengirim dua kompi pasukan.

Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS)
Pemberontakan RMS dipimpin oleh Dr. Soumokil, seorang mantan Jaksa Agung NIT, yang menghendaki didirikannya Republik Maluku Selatan pada bulan April 1950. Para pendukung RMS kemudian melakukan terror serta mengintimidasi rakyat Maluku yang setia kepada Proklamasi 17 Agustus 1945 agar mendukung berdirinya RMS. Operasi penumpasan pemberontakan ini juga melibatkan kesatuan- kesatuan Mobbrig seperti Kompi 5157, 5154, dan 5160 pada tahun 1952. Selanjutnya operasi tersebut dipekuat lagi dengan pengerahan Kompi 5121, 5148, dan 5487. Pasukan Mobbrig ini dipimpin oleh Komisaris Polisi V.E. Karamoy hingga tahun 1956.
 
Demokrasi Terpimpin
Gagalnya usaha untuk kembali ke UUD 1945 dengan melalui Konstituante dan rentetan peristiwa-peristiwa politik yang mencapai klimaksnya dalam bulan Juni 1959, akhirnya mendorong Presiden Soekarno untuk sampai kepada kesimpulan bahwa telah muncul suatu keadaan kacau yang membahayakan kehidupan negara. Atas kesimpulannya tersebut, Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959, dalam suatu acara resmi di Istana Merdeka, mengumumkan Dekrit Presiden mengenai pembubaran Konstituante dan berlakunya kembali UUD 1945 dalam kerangka sebuah sistem demokrasi yakni Demokrasi Terpimpin.

Dekrit Presiden
Dekrit yang dilontarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 5 Juli 1959 mendapatkan sambutan dari masyarakat Republik Indonesia yang pada waktu itu sangat menantikan kehidupan negara yang stabil. Namun kekuatan dekrit tersebut bukan hanya berasal dari sambutan yang hangat dari sebagian besar rakyat Indonesia, tetapi terletak dalam dukungan yang diberikan oleh unsur-unsur penting negara lainnya, seperti Mahkamah Agung dan KSAD. Dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden, Kabinet Djuanda dibubarkan dan pada tanggal 9 Juli 1959, diganti dengan Kabinet Kerja. Dalam kabinet tersebut Presiden Soekarno bertindak sebagai Perdana Menteri, sedangkan Ir. Djuanda bertindak sebagai menteri pertama.

Manipol-Usdek dan Nasakom
Demokrasi Terpimpin sebenarnya, terlepas dari pelaksanaannya yang dianggap otoriter, dapat dianggap sebagai suatu alat untuk mengatasi perpecahan yang muncul di dataran politik Indonesia dalam pertengahan tahun 1950-an. Untuk menggantikan pertentangan antara partai-partai di parlemen, suatu sistem yang lebih otoriter diciptakan dimana peran utama dimainkan oleh Presiden Soekarno. Ia memberlakukan kembali konstitusi presidensial tahun 1945 pada tahun 1959 dengan dukungan kuat dari angkatan darat. Akan tetapi Soekarno menyadari bahwa keterikatannya dengan tentara dapat membahayakan kedudukannya, sehingga ia mendorong kegiatan-kegiatan dari kelompok- kelompok sipil sebagai penyeimbang terhadap militer.

Soekarno berusaha mengumpulkan seluruh kekuatan politik yang saling bersaing dari Demokrasi Terpimpin dengan jalan turut membantu mengembangkan kesadaran akan tujuan-tujuan nasional. Ia menciptakan suatu ideologi nasional yang mengharapkan seluruh warga negara memberi dukungan kesetiaan kepadanya. Pancasila ditekankan olehnya dan dilengkapi dengan serangkaian doktrin seperti Manipol-Usdek dan Nasakom. Ia menyatakan bahwa Indonesia berperan sebagai salah satu pimpinan “kekuatan-kekuatan yang sedang tumbuh” di dunia, yang bertujuan untuk meng hilangkan pengaruh Nekolim (neokolonialis, kolonialis dan imperialis).

Sampai dengan diberlakukannya kembali Undang-Undang Dasar 1945 pada bulan Juli 1959, Presiden Soekarno adalah pemegang inisiatif politik, terutama dengan tindakan dan janji-janjinya yang langsung ditujukan kepada pembentukan kembali struktur konstitusional. Pidato kenegaraan presiden pada ulang tahun kemerdekaan RI tahun 1959 yang berjudul “Penemuan Kembali Revolusi Kita”, sebagian besar memuat alasan-alasan yang membenar kan mengapa harus kembali ke Undang- Undang Dasar 1945.
 
Tiga bulan setelah pidato kenegaraannya itu, Presiden Soekarno menyatakan naskah pidato itu menjadi “manifesto politik Republik Indonesia”. Bersamaan dengan itu presiden mengesahkan rincian sistematikanya yang disusun oleh Dewan Pertimbangan Agung. Dalam pidato-pidatonya di awal tahun 1959, presiden selalu mengungkapkan bahwa revolusi Indonesia memiliki lima gagasan penting. Pertama, Undang-Undang Dasar 1945; kedua, sosialisme ala Indonesia; Ketiga, Demokrasi Terpimpin; keempat, Ekonomi Terpimpin; dan yang terakhir kelima, kepribadian Indonesia. Dengan mengambil huruf pertama masing- masing gagasan itu maka muncullah singkatan USDEK. “Manifesto politik Republik Indonesia” disingkat “Manipol”, dan ajaran baru itu dikenal dengan nama “Manipol-USDEK”.

Kehidupan Politik
Masa Demokrasi Terpimpin
Soekarno dengan konsep Demokrasi Terpimpin nya menilai Demokrasi Barat yang bersifat liberal tidak dapat menciptakan kestabilan politik. Menurut Soekarno, penerapan sistim Demokrasi Barat menyebabkan tidak terbentuk nya pemerintahan kuat yang dibutuhkan untuk membangun Indonesia. Pandangan Soekarno terhadap sistem liberal ini pada akhirnya berpengaruh terhadap kehidupan partai politik di Indonesia. Partai politik dianggap sebagai sebuah penyakit yang lebih parah daripada perasaan kesukuan dan kedaerahan. Penyakit inilah yang menyebabkan tidak adanya satu kesatuan dalam membangun Indonesia.
Partai-partai yang ada pada waktu itu berjumlah sebanyak 40 partai dan ditekan oleh Soekarno untuk dibubarkan. Namun demikian, Demokrasi Terpimpin masih menyisakan sejumlah partai untuk berkembang.

Kepolisian Pasca Dekrit Presiden 1959
Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959 tidak hanya berdampak pada berubahnya struktur tata pemerintahan Negara akan tetapi juga mempunyai pengaruh terhadap perubahan- perubahan struktur dalam organisasi Kepolisian Negara. Perubahan pertama adalah terbentuk nya departemen kepolisian ber dasarkan SK. Presiden No. 154/1959 tanggal 15 Juli 1959 berikutnya, berdasarkan SK. Presiden No. 1/MP/RI/1959 sebutan Kepala Kepolisian Negara berubah menjadi Menteri Muda Kepolisian namun buka termasuk kedalam menteri anggota kabinet, dalam hal ini yang menjabat adalah R.S. Soekanto. Untuk membantu Menteri Muda kepolisian dibentuklah lembaga Direktorat Jenderal yang dipegang oleh seorang direktur. Kebijakan lainnya adalah mengubah wewenang kepengurusan bidang keuangan yang semula di bawah Perdana Menteri ke Menteri Muda Kepolisian Negara.

Selain itu, R.S. Soekanto sebagai menteri Muda Kepolisian Negara menindak lanjuti Dekrit tersebut dengan mengadakan Konferensi Dinas Kepolisian pada tanggal 19-20 Oktober 1959 di departemen Kepolisian. Hasil dari konferensi tersebut melahirkan manifesto kepolisian, maksudnya dengan sepengetahuan, kesadaran, dan tanggung jawab, kepolisian secara konkret kembali pada jiwa UUD 1945 dan benar-benar mengabdikan diri pada tujuan revolusi guna mewujudkan masyarakat yang adil dan bahagia.
 
 
Era Orde Baru 
 
Dalam Bayang-bayang Militerisme Transisi Menuju Orde Baru
Setelah gagal melakukan kudeta, PKI mulai menjadi musuh bersama masyarakat. Pemerintah berusaha mencari tahu bagaimana pendapat masyarakat tentang keadaan sekarang. Untuk itu pemerintah mebentuk Fact Finding Comission yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Mayor Jenderal Sumarno Sosroatmodjo, Anggotanya terdiri dari Menpangak Inspektur Jenderal Soetjipto Joedodihardjo, Menteri Penerangan Achmadi, Menteri Agraria Hermanses, Menteri Negara Oei Tjoe Tat, Ketua G. V/ Koti Brigadir Jenderal Sunarso, Kilian Sekokan (Parkindo), dan Chalid Mawardi.

Tim ini mulai disebar ke berbagai daerah dari tanggal 27 Desember sampai 6 Januari 1966. Hasil dari perjalanan tersebut menyimpulkan bahwa masyarakat Indonesia menginginkan perubahan dan mengharapakan Presiden Soekarno secepatnya mengambil tindakan penyelesaian politik, namun harapan ini selalu dibalas dengan janji-janji yang tak kunjung direalisasikan oleh Presiden Soekarno.

Ketika situasi semakin menjadi tak pasti di masyarakat, tiba-tiba pemerintah mengeluarkan kebijakan pemotongan mata uang yaitu Rp. 1000 menjadi Rp. 1. Kebijakan ini berdampak buruk terhadap kelangsungan hidup masyarakat dimana harga-harga menjadi naik melambung tak terjangkau. Melihat situasi yang semakin kacau mahasiswa dan pelajar kemudian turun ke jalan dan melakukan demonstrasi. Pergerakan mahasiswa dan pelajar ini digerakkan oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Islam (KAMI). pada 10 Januari 1966 para demonstran ini kemudian mengumandangkan tuntutan yang terkenal dengan sebutan Tiga Tuntutan Rakyat (TRITURA) yang berisi tuntutan anatara lain: Bubarkan PKI, Retool Kabinet Dwikora, Turunkan Harga.
 
Untuk menghadapi aksi para mahasiswa dan pelajar ini Presiden mengajak semua masyarakat untuk membentuk “Barisan Soekarno”. Hal ini disampaikan beliau pada saat sidang paripurna Kabinet Dwikora tanggal 15 Januari 1966. Gagasan membentuk “Barisan Soekarno” ini tercetus karena Presiden menganggap adanya upaya pihak tertentu untuk mendongkel kekuasaanya. Usulan ini mendapat dukungan dari Waperdam I Soebandrio yang menyatakan bahwa “Barisan Soekarno” bertujuan untuk menyelamatkan dan memper- tahankan ajaran-ajaran Pemimpin Besar Revolusi Bung Karno, Subandrio juga menyatakan siap menghancurkan lawan-lawan politik Soekarno. Selain itu ajakan ini juga mendapat dukungan dari masyarakat namun hasil yang diimpikan ternyata tak kunjung datang bahkan semakin memburuk.

Di lain pihak ABRI berpendapat bahwa “Barisan Soekarno” sebenarya tidak perlu dibentuk karena seluruh rakyat adalah barisan Soekarno. Namun muncul pelarangan pembentukan “Barisan Soekarno” dari Pangdam VI/ SiliwangiI/ Mayjen Ibrahim Adjie dan Men/ Pangad/ Pakopkamtib Letjen Soeharto. Akhirnya pada tanggal 21 Februari 1966 Presiden melakukan retooling kabinet, namun hasilnya sangat mengecewakan karena presiden justru menyingkirkan tokoh-tokoh yang anti PKI seperti Jenderal Nasution dan lebih memilih mempertahankan orang-orang yang tergolong masuk dalam daftar “merah” seperti Ir. Surachman, Oei Tjat Tat, dan dr. Soebandrio. Hal ini memancing kekecewaan publik terutama para mahasiswa dan pelajar yang kemudian turun kembali ke jalan pada hari pelantikan anggota kabinet tersebut pada Februari 1966.

Dalam melakukan aksi demonstrasinya kali ini mahasiswa menggembosi ban mobil-mobil di jalan raya sehingga menyebabkan kemacetan lalu mereka memblokade jalan menuju Istana Merdeka. Ketika para mahasiswa semakin mendekati Istana tiba-tiba pasukan Tjakrabirawa melakukan penembakan secara membabi buta yang kemudian menewaskan seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bernama Arief Rachman Hakim pada tanggal 24 Februari 1966. Selain menghalau para demonstran dengan kekerasan, besoknya KAMI dibubarkan karena dianggap sebagai pemicu kekacauan. Situasi yang tidak kondusif ini juga menimbulkan ketegangan-ketegangan politik dan konstitusional seperti munculnya ketegangan antara MPRS dan Presiden Soekarno dimana MPRS menginginkan Presiden segera menepati keputusan- keputusan MPRS sedangkan di lain pihak Presiden Soekarno dengan dalih UUD 1945 dan menolak untuk memberikan pertanggung- jawabannya kepada MPRS.
 
Supersemar
Pada tanggal 11 Maret 1966 di Istana Merdeka dilaksanakan sidang Kabinet Dwikora di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Pada saat persidangan berjalan, di luar Istana terjadi demo mahasiswa dan pelajar yang menuntut diadakannya perubahan dalm pemerintahan dan para demonstran berusaha menggagalkan sidang kabinet. Hal ini memicu ketegangan antara para demonstran dan pasukan cakrabirawa yang saat itu sedang dalam keadaan siap tempur, terlebih diantara para demonstran diduga terdapat anggota TNI tanpa identitas.
 
Ketika sidang baru berjalan 10 menit tiba-tiba komandan pasukan cakrabirawa, Brigjen Sabur menuliskan nota dan memberikannnya kepada Kolonel KKO Bambang Widjanarko untuk diteruskan kepada Presiden Soekarno. Isi dari nota tersebut adalah “ada unidentified force yang bergerak dari arah glodok menuju istana” dan presiden disarankan untuk meninggalkan Istana secapat mungkin. Setelah membaca itu presiden segera menskors sidang dan kemudian memberikan mandat kepara Waperdam II dr. Leimena untuk memimpin sidang.

Presiden Soekarno segera keluar ruangan menuju ke helikopter yang sudah menunggu diluar untuk kemudian pergi menuju Istana Bogor dengan kawalan dari Brigjen Sabur dan Komisaris Polisi Mangil Martodidjodjo.

Setelah Presiden pergi ke Istana Bogor, para perwira tinggi TNI AD yaitu Mayjen Basuki Rachmat, Brigjen M. Yusuf, dan Brigjen Amir Machmud menemui Men/ Pangad Letjen Soeharto untuk meminta izin bertemu dengan Presiden Soekarno dan disetujui. Sesampainya di Istana Bogor, mereka langsung ditemui oleh Presiden Soekarno dan kemudian menjelaskan maksud kedatangan mereka untuk menjelaskan bahwa tidak ada pasukan tanpa identitas yang berkeliaran di sekitar istana. Mereka juga menyampaikan pesan Letjen Soeharto yang menyatakan bisa mengendalikan keadaan keamanan di Jakarta apabila diberi kepercayaan dalam bentuk surat perintah yang kemudian dinamakan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).

Berdasarkan Supersemar, pada tanggal 12 Maret 1966 Letjen Soeharto atas nama Presiden/ Panglima Tertinggi ABRI/ Mandataris MPRS mengeluarkan Surat Keputusan Presiden/ Pangti/ Mandataris MPRS /PR No. 1/3/1966. yang berisi tentang pembubaran PKI dan Ormas- ormasnya serta menyatakan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh Indonesia. Da diserukan kepada Parpol dan ormas agar tidak menerima bekas anggota PKI. Beberapa hari kemudian Resimen Cakrabirawa di bubarkan dan sebagai penggantinya untuk tugas penjagaan istana diserahkan kepada Polisi Militer Angkatan Darat. Pada tanggal 27 Maret 1966 Presiden melantik kabinet Dwikora Yang Disempurnakan sebagai pengganti kabinet sebelumnya dan mengangkat Letjen Soeharto sebagai Ketua Presidium Kabinet serta mengangkat Kombes Pol. Dr Awaloedin Djamin diangkat sebagai Menteri Tenaga Kerja yang pertama sebagai ganti Menteri Perburuhan.

Integrasi ke dalam ABRI
Dalam rentang waktu antara 1950-1960 terjadi berbagai perdebatan mengenai kududukan kepolisian oleh beberapa lembaga negara. Pihak pamongpraja menginginkan status polisi di kembalikan ke Depdagri, Kejaksaan Agung sebagai pemegang penegakan hukum merasa akan lebih efektif apabila Kepolisian berada di bawah mereka. Lain lagi dengan usulan Mr. Djodi Gondokusumo (Menkeh pada masa Ali-Wongso tahun 1953) bermaksud memecah status kepolisian menjadi tiga yaitu Polisi represif yang berad di bawah Depkeh, Polisi Preventif di bawah Depdagri, dan Brigademobil ke Dephan.

Status kepolisian baru jelas ketika ditetapkan- nya ketetapan MPRS No. II/ MPRS/ 1960 yang menyatakan Kepolisian Negara menjadi Angkatan Bersenjata dan ketetapan tersebut dipertegas dengan penetapan DPR-GR tanggal 19 Juni 1961 tentang Undang-Undang Pokok Kepolisian No. 13/1961 yang tertuang dalam pasal 3 dalam undang-undang tersebut dijelas- kan bahwa kepolisian negara adalah Angkatan Bersenjata.

Namun karena dalam penjelasan undang- undang tersebut dikatakan bahwa status kepolisian terletak diantara sipil dan militer maka integrasi kepolisian ke dalam ABRI menjadi setengah-setengah. Baru pada tahun 1964 berdasarkan Keppres No. 290 tahun 1964 yang disempurnakan lagi pada tanggal 23 Juli 1965 angkatan Kepolisian diintegrasikan dengan unsur-unsur ABRI lainnya yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sehingga kedudukan hukum, personel, material, keuangan, organisasi, administrasi, dan perawatan angkatan kepolisian diatur secara umum dan terintegrasi.

Dalam keputusan-keputusan di atas disebutkan bahwa Presiden adalah pemimpin tertinggi angkatan bersenjata. Dengan demikian berarti presiden dapat langsung berinteraksi dengan pimpinan Angkatan diluar sepengetahuan Menteri Koordinator Keamanan Pertahanan yang hanya mengurusi tugas admistrasi itupun hanya tugas koordinasi. Kondisi menyebabkan terciptanya situasi diintegratif karena ada persaingan antara Angkatan yang satu dengan yang lainnya dan ini dimanfaatkan dengan baik oleh PKI untuk meyusup ke dalam tubuh Angkatan Bersenjata. Untuk memperbaiki keadaan tersebut, pada masa orde baru pimpinan ABRI menghilangkan perbedaan- perbedaan tersebut melalui pendekatan mental, doktrin, dan organisasi.